Detikanalis_Bulukumba, 9 Maret 2025 – Menjelang waktu berbuka puasa, suasana di sepanjang Jalan Poros Bontobangun-Sinjai tampak lebih semarak dari biasanya.
Sejumlah pemuda dan masyarakat yang tergabung dalam Komunitas Kompak Desa Bontobangun Kecamatan Rilau Ale, berdiri di tepi jalan, menyapa setiap pengguna jalan dengan senyum ramah, sembari membagikan paket takjil. Kegiatan ini menjadi wujud nyata kepedulian mereka di bulan suci Ramadan.
Puluhan bungkus takjil yang berisi makanan dan minuman ringan dibagikan dengan penuh keikhlasan, tidak hanya untuk pengendara yang melintas tetapi juga bagi masyarakat sekitar dan pasien yang dirawat di Puskesmas Bontobangun.
Inisiatif ini mendapat sambutan hangat dari warga yang menerima takjil, sekaligus menjadi pengingat bahwa Ramadan bukan sekadar tentang ibadah pribadi, tetapi juga momen berbagi dan mempererat silaturahmi. Kegiatan pembagian takjil ini turut serta dihadiri dan disaksikan oleh Kepala Desa Bontobangun.
Ramadan, Momen untuk Berbagi
Rizal, salah satu pengelola Komunitas Kompak, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi juga upaya untuk menanamkan nilai kebersamaan dan kepedulian sosial.
“Mari kita ciptakan suasana komunitas yang penuh dengan kebersamaan, semoga apa yang kita lakukan ini membawa berkah di bulan Ramadan,” ujarnya, Minggu/09/03.
Rizal juga berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut dan berkembang di tahun-tahun mendatang. “Semoga Allah SWT meridhoi niat baik kita, memberikan kesehatan dan umur panjang agar kita bisa terus berbagi di Ramadan berikutnya,” tambahnya.
Kebersamaan yang Menghangatkan Hati
Usai kegiatan berbagi takjil, para anggota dan pengurus Komunitas Kompak melanjutkan dengan acara buka puasa bersama di rumah salah satu pengelola komunitas. Suasana penuh keakraban tampak dalam kebersamaan mereka, membuktikan bahwa Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mempererat persaudaraan.
Di tengah modernisasi yang sering kali membuat interaksi sosial berkurang, inisiatif seperti yang dilakukan oleh Komunitas Kompak menjadi angin segar yang mengingatkan bahwa nilai-nilai gotong royong dan kepedulian masih hidup dalam masyarakat.
Ramadan bukan sekadar bulan untuk menahan lapar dan dahaga, tetapi juga kesempatan untuk berbagi kebaikan dan menyebarkan keberkahan kepada sesama.
Dengan semangat kebersamaan, Komunitas Kompak telah menunjukkan bahwa kepedulian tidak harus dalam bentuk besar—sebungkus takjil yang diberikan dengan tulus pun dapat menjadi cahaya bagi mereka yang menerimanya.
Semoga semangat ini terus tumbuh dan menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk ikut berbagi dan menyebarkan kebaikan. (red)*